Rabu, 23 Juli 2014

tips agar tidak lesu saat puasa

hy sahabat RAD kali ini saya akan berbagi TIPS TIDAK LESU SAAT PUASA .




PUASA identik dengan kelesuan, secara
fisik tentunya. Ada yang bilang bahwa untuk mengatasi
kelesuan yang bakal terjadi, makan sahur saja sekenyang-
kenyangnya. Tindakan itu ternyata bukan jawaban. Sebab,
makan sahur yang terlalu kenyang justru membuat tubuh
akan lebih cepat mencerna
makanan tersebut sehingga rasa
lapar lebih cepat terasa.

Selain itu, makan sahur terlalu
kenyang akan menyebabkan
aliran darah menunumpuk pada
bagian perut sedangkan aliran
darah ke otak menjadi
berkurang. Hal inilah yang akan
mengakibatkan rasa ngantuk di pagi hari, badan lesu/lemas dan
daya tahan tubuh berkurang.

Berikut ini adalah Tips bagaimana
menangkal rasa lesu/lemas
selama puasa, menurut Mochammad Yuwono, Dosen
Fakultas Farmasi dari Universitas
Airlangga Surabaya:

1. Meningkatkan Kadar Protein dari Menu Sahur
Pemilihan menu makanan sahur
ternyata memegang peranan
penting. Menu makanan pada
umumnya sebagian besar terdiri
atas karbohidrat, hanya sebagian
kecil berupa protein dan lemak.
Dan hanya beberapa jam saja
setelah makan sahur, karbohidrat
tersebut sudah tercerna.
Menurut salah satu penelitian,
pada puasa hari pertama dan
kedua, glikogen pada hati secara
cepat menurun sampai 10%,
akan tetapi kadar glukosa dalam
darah relatif konstan. Beberapa
hari setelah puasa berjalan,
pengeluaran nitrogen dalam bentuk urea yang melewati air
kencing ternyata akan
meningkat. Hal ini berarti, sedang
terjadi peningkatan degradasi
protein dalam tubuh. Sementara,
jumlah asam lemak bebas (free fatty acid) selama berpuasa
meningkat.
Sayangnya di dalam tubuh manusia (mamalia), asam lemak bebas ini tidak bisa digunakan
untuk membentuk glukosa,
meskipun glukosa ini sendiri dapat dibentuk dari gliserol. Oleh karena itu, selama berpuasa,
energi utama untuk
menghasilkan glukosa (gula)
darah adalah protein. Dengan
demikian, apabila selama berpuasa Anda menginginkan
agar tidak cepat lapar dan loyo, serta berat badan tidak
berkurang, maka menu makanan
sahur sebaiknya mengandung
protein yang cukup tinggi -selain
konsumsi kabohodrat dan lemak.
seperti daging, ikan, susu, telur,
keju (protein hewani) serta buncis, kacang hijau, kedelai dsb
(protein nabati).

2. Pilih Minuman yang Manis (Bergula)
Mengingat rasa loyo badan berkaitan dengan kadar gula
dalam darah, maka minuman
sahur hendaknya yang berasa manis, bukan air putih. Rasa
manis ini bisa diperoleh dari gula
(tebu), madu atau gula jenis
lainnya. Jangan menggunakan
pemanis buatan, karena pemanis
ini tidak berkalori.

3. Lakukan Makan Sahur Pada
Kesempatan Terakhir
Maksudnya adalah melakukan
sahur pada saat-saat akhir waktu sahur berakhir. Mengapa? Secara
logika, jika makanan shur makin
mendekati waktu imsyak,
tentunya proses pencernaan
akan lebih tertunda. Akibatnya
rangsangan lapar dan rasa loyo badan pun akan tertunda pula.

4. Hindari Porsi Makan Sahur
Melebihi Takaran Lazim
Seperti dijelaskan sebelumnya,
bahwa makan sahur yang
berlebihan ternyata membuat
Anda justru akan menjadi lesu,
ngantuk dan kurang gairah di
pagi hari. Sebaiknya Anda ambil
saja porsi yang lazim. Demikian
pula pada saat Anda berbuka
puasa, tentunya dengan alasan
yang sama Anda hendaknya
tidak langsung mengisi perut
secara membabi buta.

5. Tetap Melakukan Aktifitas Kerja Secara Normal Di dalam tubuh terdapat hormon-
hormon yang berperan untuk
meningkatkan kadar gula darah
yang bekerja melawan hormon
insulin. Berdasarkan percobaan,
hormon-hormon anti-insulin ini
lebih aktif bekerja apabila Anda
melakukan aktivitas. Sebaliknya
hormon ini akan berkurang
apabila Anda menurunkan
aktivitas fisik (tidur dan
bermalasa-malasan). Oleh karena
itu, sebaknya selama bulan puasa
Anda tetap melakukan aktivitas
normal. Hindari tidur dan
bermalas-malasan (khususnya
setelah makan sahur), tapi bukan
berarti Anda bebas melakukan
aktivitas kerja yang terlalu berat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar